Panduanjerawat.com – Sebuah kabar duka yang menimpa dunia hiburan Indonesia dengan berpulangnya penyanyi senior Puput Novel telah mengingatkan kita kembali akan bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit kanker payudara. Puput Novel meninggal pada hari Minggu, 8 September 2024, di usia 50 tahun setelah berjuang melawan penyakit tersebut selama tiga tahun dengan kondisi komplikasi pada jantung dan paru-paru.
Kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari Globocan 2022, dalam lima tahun terakhir terdapat 209.748 orang yang menderita kanker payudara di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 22.598 atau sebesar 9,3%. Hal ini membuat kanker payudara menempati posisi ketiga dalam daftar penyakit mematikan di Indonesia. Selain itu, kasus baru kanker payudara juga menempati posisi pertama dengan peningkatan sebesar 16,2%, mencapai angka 66.271 kasus.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sekitar 55% kasus kanker payudara termasuk dalam kategori HER2-Low. Sebagai informasi, HER2-Positif merupakan protein yang terlibat dalam pertumbuhan sel pada jenis sel kanker, termasuk kanker payudara. Jika terdapat kelebihan ekspresi HER2, maka sel kanker akan menjadi lebih agresif.
Dokter Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, DR. dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM menegaskan pentingnya pemeriksaan yang lebih rinci untuk mendiagnosis kanker payudara, agar dapat memperoleh pengobatan dan terapi yang sesuai dengan target. Sebelumnya, diagnosis HER2 hanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu HER2 positif dan HER2 negatif. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kategori ini menjadi lebih rinci dengan adanya kategori HER2-high dan HER2-low.
“Dulu, diagnosis HER2 hanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu positif atau negatif. Namun, dengan perkembangan teknologi dan penelitian, kategori HER2 menjadi lebih rinci. Sekarang ada kategori HER2-low, di mana pasien dengan ekspresi HER2 rendah (IHC 1+ atau 2+, FISH negatif) juga dapat mendapat manfaat dari terapi HER2-targeted, yang merupakan langkah maju dalam perawatan kanker,” jelas dr Andhika.
Kategori HER2 dalam Kanker Payudara terbagi menjadi tiga, yaitu HER2 Positif, HER2 Negatif, dan HER2 Low. Pada HER2 Positif, sel kanker menunjukkan ekspresi tinggi dari reseptor HER2. “Pasien ini umumnya mendapatkan terapi target dengan obat-obatan, seperti trastuzumab,” ungkap dr Andhika.
Kategori kedua adalah HER2 Negatif, di mana tidak ada ekspresi HER2 yang signifikan. Sedangkan yang terakhir adalah HER2-low, kategori baru di mana sel kanker menunjukkan ekspresi HER2 rendah, yang sebelumnya dianggap sebagai HER2 negatif.
“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun ekspresi HER2 rendah, pasien ini mungkin tetap mendapat manfaat dari terapi target. Pasien dengan HER2-low, yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi syarat untuk terapi HER2-targeted, sekarang dapat menerima pengobatan seperti trastuzumab deruxtecan,” jelas dr Andhika.
- Pemula Dapat Mulai Latihan Angkat Beban dengan Panduan Ini - September 12, 2024
- Klinik Terbaru di Serang Mulai Beroperasi, Fasilitas Kesehatan Lebih Mudah Diakses - September 12, 2024
- Inovasi Terbaru: Membantu Mengatasi Kanker Payudara Melalui Deteksi Dini HER2 - September 12, 2024
- Mengenal Teknologi Canggih Bethsaida Hospital untuk Deteksi Masalah Jantung, Mana yang Lebih Unggul: CT Scan atau Kateterisasi? - September 12, 2024
- Tips Terbaik Mengatasi Luka Bakar Menurut Dokter Tirta: Jangan Gunakan Es Batu dan Odol! - September 12, 2024